Jumat, 09 September 2011

sorry, i didnt some this last satnite

*sorry gir i didnt come this last satnite
  i dont meant to be

Oh my god, oh help me
ithink i just forgot something
i texted you with my white BB
i said that i'll come to your home this satnite
Ohmy god, oh help me
and now you blame me on it
just do it girl, as long as youcan do girl
its my fault and such lying category

*

# I may wrong and im such a fool
   this my fault and i dont try deny
   how can i hurt you by telling you the untrue reasons
   cause you are my love and you are my life
  how can i risk my whole life with you
  cause you know how much i love you
 you know how much i need you
  and now is time for me to say
 please forgive me babe
[ Read More.. ]

Kamis, 11 Agustus 2011

Ceritaku dan facebook

Zaman sekarang, zaman yang canggih gini, Siapa sih yang gak kenal facebook? tentu jawabannya adalah Nenek saya sendiri. Yah, jangankan facebook, handphone yang layarnya monokrom pun belum paham nenek saya. Eits, kok jadi ngejelek-jelekin nenek sendiri sih? Hehe, faktanya gitu ya mau ngomong apa lagi. Masa saya harus bohong dengan hal yang hampir diketahui sejuta umat tersebut. Bayangkan kalau saya bilang, "Udah 3 juta orang yang memfollow tweet nenek saya." Saya yakin 80% yang mendengar pasti langsung lari terbirit-birit seperti dikejar Banteng yang sedang bunting yang meminta pertanggug jawaban atas kehamilannya. Atau pingsan ditempat, atau mungkin... apa yah? Akh.. Nggak usah bahas yang itu deh..
Well, seperti para remaja yang lainnya, saya juga mempunyai akun facebook. Bahkan saya adalah orang kedua yang memiliki akun facebook di kelas saya. Yang pertama itu Geby, teman SD saya yang pindah ke Makassar. Jaraknya juga satu hari kok. Dan mungkin saya orang pertama yang memiliki akun facebiik di desa saya. Gaulkan saya? hehe.. Aduh, jadi menyimpang lagi ni. BTT (Back To Topic)
Sebagai insan remaja yang punya facebook, tentunya saya juga cukup eksis untuk mengelola facebook saya. Saya kadang selalu berganti-ganti status. Mungkin kalau bisa dihitung, saya mengganti status saya setiap jam. Yah, tapi itu sih dulu, waktu awal-awal punya facebook (2008) tapi, lama kelamaan saya menjadi sedikit bosan dengan facebook. Saya juga sempat mematikan akun facebook saya, tapi saya kembali lagi dengan alasan komunikasi.
Tapi, saat saya mulai mendapat berita kalau saya lulus di UIN SGD Bandung, saya harus kesana. Dan sesampainya disana, saya menjadi eksis kembali bersama facebook. Alasan yang membuat saya kembali eksis adalah kurangnya teman. Tapi, setelah saya pulang ke Kerinci dan kembali lagi kesana bersama Laptop saya yang baru saja di perbaiki, saya jadi sangat aneh dengan facebook.
Saya selalu membuka akun facebook saya, tapi saya mengabaikannya dan selalu bersurfing ria mencari entah apa itu. Selain itu, saya juga telah kecanduan untuk ber blogging ria. Sehingga saya selalu mengabaikan facebook saya yang kadang-kadang telah banyak notificationnya.
yah, itu lah sedikit cerita saya dan facebook.


[ Read More.. ]

Rabu, 10 Agustus 2011

(resensi) Si cacing dan kotoran kesayangannya

pertama kali liat judulnya, jujur saya kira ni buku "aneh". tp pas tau kalo buku ini best seller dan ternyata bukan tentang si cacing dan kotoran kesayangannya, dan kata temen ni buku bagus, saya langsung embat, eh salah, saya langsung beli maksudnya :).
berikut ini resensi dari bukunya yg saya dapat dari http://id.shvoong.com/
monggo di liat baca. bagus lho bukunya :)

Resensi Buku : "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya"

Judul : "Si Cacing dan Kotoran
Kesayangannya"
Judul Asli : "Opening the Door of Your Heart"
Pengarang : Ajahn Brahm
Penerbit : Awareness Publication
Perdana. : Mei 2009
Tebal halaman : 328 halaman

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa, dan sejak awal peluncurannya, buku ini mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat luas. Majalah "Spirituality and Health" di Amerikan memberikan komentar : "Salah satu buku spiritual terbaik ! Sangat menghibur dan mencerahkan. Buku ini melimpah humor, kemanuasiaan dan niat baik".
Salah satu motivator "papan atas" Indonesia, Andrie Wongso, pun turut memberi komentar : "Ini adalah buku yang benar-benar mampu menyadarkan dan membuka pintu hati kita, bahwa setiap manusia berhak menikmati kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian, bebas dari ketakutan, dan kecemasan"

Buku setebal 328 halaman ini dikarang oleh Ajahn Brahm, biarawan kelahiran London yang meraih gelar sarjana fisika teori Cambrige University, Amerika.
Pada tahun 1983, Ajahn Brahm dan kawan-kawan membangun sebuah biara di Australia, tetapi karena saking miskinnya, mereka bertukang sendiri. Ajahn aktif mengunjungi penjara, rumah sakit, dan rumah duka untuk memberi penghiburan bagi mereka yang tertekan, sakit atau sedang berduka. Pada tahun 2004, Ia mendapat medali penghargaan "John Curtin"dari Curtin University, atas visi, kepemimpinan, dan pelayanannya.

Buku ini mengupas 108 kisah yang sangat dalam maknanya. Dan, sebagian besar kisah itu, berasal dari pengalaman hidup Ajahn Brahm sendiri. Karena itu, membaca buku ini, seolah kita diajak berpetualang ke dunia yang kadang membuat kita tersenyum, merenung, bahkan kadang sedih. Sebab apa yang disampaikan Ajahn Brahm sangat dekat dengan kehidupan keseharian kita.

Buku ini dengan jenaka cendikia, menuturkan tentang kearifan, welas asih, dan jalan menuju kebahagiaan sejati.

Salah satu kisah di buku ini, menceritakan bagaimana Ajahn Brahm pernah mengalami sakit gigi yang parah. Berbagai jenis meditasi dilakukannya. Tapi, tak satu pun yang mampu membuat sakit giginya takluk. Akhirnya, ditengah keputusasaan, Ajahn menyerah, dan "mempersilahkan" sakit gigi untuk "menyiksanya".
Ternyata langkah itu justru menjadi "jalan damai" yang malah membuat sakitnya hilang. Kisah ini memang mudah dicerna,tapi disanalah simbolisasi bahwa kepasrahan atau keikhlasan seseorang dalam menerima sesuatu yang terjadi, ternyata justru mampu menjadi solusi paling ampuh...

Masih banyak kisah menarik lainnya yang diungkap oleh Ajahn Brahm dengan gaya nya yang khas. Menggelitik, menghibur, namun jika dicerna lebih jauh, akan sangat berisi.

Nah, bagi Anda yang hendak "berpetualang" menikmati kisah hidup yang menghibur sekaligus mempunyai nilai kebijaksanaan yang berbobot, baranngkali buku ini bisa menjadi referensi...

jika anda meragukan buku ini karena sang penulis mungkin berbeda keyakinan dengan anda, tenang saja karena isi dari buku ini tidak ada dogma keagamaan atau pakasaan arogansi keimanan.
[ Read More.. ]

Musik adalah sahabatku

Dalam keadaan seperti bulan puasa ini, saya yang biasanya berpuasa bersama keluarga sekarang harus menyendiri dan benar-benar sendiri dalam keadaan apapun. Sahur, Buka, ataupun mau jalan-jalan juga sendiri. Bahkan saya sangat sedikit berbicara kepada orang lain, yah karena memang kebanyakan waktu saya habiskan sendiri. Saya jadi ingin pulang untuk bertemu keluarga disana, tapi saya kembali berpikir "inikan mimpi saya. impian saya kan memang ingin kuliah di jawa,kan? loh kok nyerah? Baru bentar aja udah nyerah. Gimana mau meraih cita-cita yang tinggi kalo begini. Coba aja dulu."
Akhirnya saya sedkit lenih tenang. Tapi, saya tidak selamanaya lebih tenang, karena hati saya selalu memberontak. Lalu, tiba-tiba saya teringat akan lagu Anggun C Sasmi yang baru, yang belum sempat saya dengar. Saya mendengarkan lagu tersebut dengan penuh penghayatan dan penuh ketenangan. Dan tak terasa tiga menit serasa tiga detik. lagu tersebut pun mulai berhenti. Akhirnya saya buka laptop dan membuka beberapa daftar lagu yang menurut saya sangat baik untuk didengarkan saat-saat seperti ini. Dan akhirnya, saya menjadi lebih tenang, lebih bersykur dan lebih menikmati hidup. Musik adalah sahabatku.
[ Read More.. ]

Selasa, 09 Agustus 2011

(Resensi) Poconggg juga pocong


Judul : Poconggg Juga Pocong

Penerbit : Bukune

Penulis : @poconggg

Tebal : 142 Halaman

Kategori : Novel Komedi

Harga : Rp. 36.000,-



Siapa yang tak kenal @poconggg, terlebih para penggiat jejaring sosial twitter. Sosok anonim ini dicintai karena kekonyolannya saat berkicau. Tak heran jika ia dikenal layaknya selebritis di Indonesia. Dan banyak orang menganggapnya sebagai Seleb Twitter. Walau begitu, tidak diketahui secara pasti siapa tokoh dibalik akun ini. Yang jelas ia memperkenalkan dirinya sebagai a paranormal and ghost from Indonesia.



Buku Poconggg juga Pocong ini adalah debut pertamanya sebagai penulis. Awalnya poconggg bukanlah seorang penulis, melainkan hanyalah seorang penulis dadakan karena banyaknya minat dari para followernya di dunia maya. Namun kualitas tulisan dari buku ini patut kita acungi jempol. Tidak bisa diragukan lagi.



Sosok fenomenal yang seharusnya ditakuti ini akan membuat pembacanya tersenyum simpul serta tertawa lewat tulisannya. Ada satu hal yang perlu diingat, berkali-kali dirinya menegaskan kalo pembaca bukunya nggak usah capek-capek mikirin gimana cara ia menulis buku ini. “Gue tegasin, kalian nggak usah capek-capek mikirin gimana caranya gue nulis buku ini. Mau pake gigi atau sewa joki, itu urusan gue. Yang harus kalian lakukan adalah, baca aja dan jangan nyinggung-nyinggung masalah tangan, deal ?” ujarnya di kata pengantar.



Melalui buku PJP ini, seikat pocong akan berbagi pengalaman konyolnya. Mulai dari perjalanan kisah cinta sejenisnya (maksudnya sama-sama setan, red), kisah nistanya menjadi pocong cupu, hingga ramalan-ramalan jitu yang terangkum dalam bab prediksi poconggg.



Enam puluh persen isi dari buku PJP ini bercerita tentang kehidupan seikat pocong. Benar-benar fiksi. Makanya, jika sedang membaca buku ini jangan pernah membayangkan kehidupan poconggg di dunia nyata, bener-bener gak masuk akal. Selebihnya ia menceritakan tentang kejenakaan email-email dari para fans atau followernya.



Bagi pencinta buku-buku novel komedi, mungkin akan menyukai gaya penulisannya. Terlihat polos dan tidak dibuat-buat. Meski begitu sangat disayangkan buku ini lebih sedikit isinya jika dibanding novel-novel komedi lainnya. Sehingga beberapa pembaca beranggapan kalo buku ini lebih cocok disebut buku cerita pendek.



Secara keseluruhan, buku PJP ini menceritakan tentang seikat pocong yang hidup dalam kegalauan. Belajar menjadi setan seram yang mengganggu manusia namun gagal. Selain itu ada bab yang bercerita tentang #konsultaconggg. Yaitu bagaimana seandainya jika poconggg menjadi seorang konsultan percintaan. Walau sebenarnya sangat diragukan mengapa dirinya bisa menjadi konsultan, sedangkan ia jomblo seumur hidup.



Selanjutnya dan pula bagian yang bercerita tentang #SumpahPoconggg. Berisi komentar dari para fans poconggg yang rela melakukan apa pun dan akan dibuktikan jika nama dan akun mereka disebutkan di buku ini.



Bab lainnya tentang percintaan. Tentang awal kencannya dengan pocongwati, Dea. Tujuan poconggg berpacaran pun dikarenakan dia terobsesi dengan satu kalimat yang membuat dirinya nggak bisa tidur selama 3 hari. “Di balik pria sukses, terdapat seorang wanita hebat”. Mantabb !! Bisa dibaca di first date nya yang juga dikemas dengan kocak.



Melalui buku PJP ini terbukti bahwa siapa saja bisa jadi penulis. Termasuk seikat pocong (miris mendengarnya, red). Tertarik ingin mengikuti jejak si poconggg sebagai penulis ?? Selamat membaca !!
[ Read More.. ]

Pentingnya mengerti bahasa setempat

Ini cerita tentang kemaren. Saya yang masih tinggal sementara (numpang) di kosan saudara saya (Bang Agung), ingin pergi ke tempat kosan yang telah saya sewa. loh, kok gitu?
hehe.. Sebenarnya saya telah mendapatkan tempat kos yang memang harus saya tempati. Tapi, karena masih minimnya peralatan yang saya miliki, maka sementara saya masih menginap di tempat saudara saya. Lagian Bang Agung juga sedang pulang kampung dan dengan secara ikhlas bersedia kosannya saya tempati untuk sementara.
Baiklah, back to topic..
Saya menuju kesana dengan angkot. FYI, Kosan saudara saya berada di cileunyi, sedangkan kosan saya berada di Cibiru. Jarak yang lumayan jauh untuk berjalan kaki. Dan saya rasa, uang dua ribu rupiah sudah sangat murah untuk ongkos kesana.
Dengan membawa sebuah tas sandang yang berisi Bedsheet dan selimut munyil yang saya beli pada hari sebelumnya (lihat posting sebelumnya), saya turun dari angkot tepat di Bunderan Cibiru. dari sana saya harus menyeberang ke seberang jalan untuk mencapai tujuan saya.
Nah, saat saya sedang ingin menyebrang, tiba-tiba seorang bapak datang menghampiri saya dan kelihatannya beliau sangat letih. Awalnya dia bertanya gini, "Ke caheum yang jalur sana kan?"beliau menunjuk ke arah jalur yang kanan. kebetulan di saa ada dua jalur jalan. Yang di sebelah kanan menuju ke Terminal Cicaheum dan yang kiri ke Cicadas. Karena memang prnyataannya betul, saya langsung saja mengangguk.
Tiba-tiba sang Bapak mengajak saya duduk di Trotoar. Sambil menanyakan tujuan saya, saya melihat beliau menarik nafas tak karuan. Kelihatannya memang sungguh letih. Tanpa saya minta beliau sedikit mengobrol dengan saya. Sayangnya Beliau menggunakan bahasa sunda, dan saya sangat minim akan kemampuan bahasa yang satu ini. Ditambah lagi saya orang baru dan dari kepulauan yang berbeda pula. Dan sudah tentu budayanya termasuk bahasa juga sangat berbeda.
Tapi, saya sedikit mengerti juga apa yang Bapak tersebut sampaikan. Katanya beliau juga dari Cileunyi dan beliau ke Cibiru jalan kaki. Dan beliau juga menyebut-nyebutkan uang 75ribu. Kedengarannya sang Bapak kehilangan dompet. Beliau terus bercerita, tapi saya cuma bisa tersenyum simpul. Ingin rasanya saya menjelaskan kalau saya belum bisa berbahasa Sunda. Tapi Bapak tersebut seperti enggan untuk berhenti berbicara dan saya terpaksa pura-pura mengerti. Lebih kurang (mungkin) 10 menit beliau bercerita. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba beliau bertanya, "Kamu bukan orang sini, ya? Dari mana?" sesimpel mungkin saya jawab, "Jambi, pak"
Dan ternyata responnya sangat mengecewakan. "Jambi? baru denger. daerah mana?" glekk..
Saya sempat berfikir, Jambi, kok kayaknya nggak diakui negara deh. masa nama provinsi aja nggak kenal. belum lagi kalau saya bilang saya dari Kerinci. bisa-bisa saya dianggap manusia planet. Kenapa sih Jambi sangat tidak masuk daftar. sudah banyak saya dengar kalau orang-orang yang berada di Pulau Jawa tidak mengetahui Jambi. Pertanyaan saya, ini salah orang-orang yang tidak tahu atau kesalahan pemerintah Jambi yang tidak becus?
-------> Back to topic
Berusaha sabar, saya menjelaskan singkat, "Sumatra, pak"
dan bisa di tebak jawaban sang Bapak adalah sebuah bunyi O yang sangat bulat dan memiliki enam harakat.
"Ya udah, bapak mau pergi dulu. Untung bapak cepet-cepet jalan  tadi, Kalo nggak bisa dibunuh sama mereka." glekk. Saya terkejut mendengar kalimat terakhirnya. Rupanya Sang Bapak sedang mencari pertolongan. Aduh, kurang ajarnya saya. Coba deh bayangkan, disaat Sang Bapak menceritakan musibahnya, respon saya cuma tersenyum seolah-olah Sang Bapak baru memenangkan Kuis Super Deal Dua Milyar. Dan Sang Bapak melanjutkan perjalanannya dan terlihat sedikit kecewa. Oh, Tuhan.. Maafkan hambamu yang kurang ajar ini..

Pesan, Usahakan anda bisa mengerti bahasa setempat, atau kalau tidak jelaskan dulu kalau anda tidak mengerti agar tidak terjadi seperti apa yang saya alami.
[ Read More.. ]

Senin, 08 Agustus 2011

Pengalaman tak baik awal di Bandung


gedung sate
Hari itu adalah hari ke-10 (7 Agustus 2011)keberadaan saya di Bandung dalam kedatangan kedua. Kedatangan saya yang pertama adalah pada tanggal 2 juli 2011, dan saya kembali lagi ke kampung pada tanggal 13 juli 2011. Tidak ada hal yang spesial pada kedatangan pertama saya, tapi ada kejadian yang tak bisa terlupakan pada kedatangan ke-2 saya.
Itu berawal ketika saya pergi ke Pasar Baru Trade Center Bandung. Karena saya tinggal di Cileunyi, maka saya harus naik angkot ke cibiru transeat ke bus damri, dan berhenti di Alun-alun kota Bandung.
Dari sana saya melanjutkan berjalan kaki ke tujuan utama saya. Lalu saya langsung membeli kebutuhan saya tersebut ketika menemukan yang cocok. walaupun sudah berjam-jam mencari. sebenarnya saya bukan seperti ibu-ibu yang suka sekali pindah-pindah toko hanya untuk mencari harga yang lebih murah, walaupun lima ratus rupiah. Tapi saya tidak membawa uang cash yang pas dan saya dari tadi mencari ATM mechine terdekat. Itu yang membuat lama.
Setelah membeli barang kebutuhan saya, saya berniat ingin pulang. tapi ketika hampir sampai di pintu keluar saya berubah pikiran. Saya ingin melihat-lihat sepatu yang pas. Dan mulailah saya bertualang lagi di Pasar Baru Trade Center Bandung yang sangat padat tersebut.
Saya menemukan beberapa model sepatu yang pas di lantai teratas. Saya pun menawar-nawar ria dan hasilnya, dapatlah saya dua pasang sepatu vans dengan harga yang memuaskan.
tanpa saya sadari, jam telah menunjukan pukul 17.13 WIB. sebenarnya saya nggak bawa arloji, tapi kebetulan aja lewat di depan toko jam (sambil menyelam minum air). Saya pun langsug bergegas menuju halte terdekat. setelah beberapa menit menunggu, bus belum datang juga. akhirnya saya memilih angkkot saja, dengan alasan supaya lebih cepat.
Singkat cerita saya sampai di Terminal Cicaheum. Nah, di terminal ini, saya harus berganti angkot dari Kalapa-caheum ke Caheum-cileunyi. tapi, angkotnya ternyata sulit juga dicari. saya pun memilih berjalan sedikit kedepan berharap ada banyak angkot ke Cileunyi di sana. tapi, tiba-tiba seseorang menyenggol tangan saya dengan keras, saya rasa tangn kiri saya hampir patah. Saat saya menoleh kebelakang dengan tujuan minta maaf, eh ternyata orangnya cuek aja dan meneruskan perjalanan. Ya, saya juga ikutan cuek.
Tapi, saat saya sudah jauh berjalan, tiba-tiba dia menghampiri saya lagi.
"Kamu tadi kan yang nyenggol tangan saya?"
"Iya, tapi tadi bapak cuek aja kkok sekarang jadi ngejar saya gitu?"
"O, jadi kamu nggak mau minta maaf?"
saya mulai curiga, jangan-jangan tuh orang sengaja lagi nyenggol tangn saya keras-keras supaya saya minta maaf, trus kasih uang buat ke dokter.. Sorry lah yaww..
"Ya udah, saya minta maaf. Lagian saya juga nggak sengaja."
"Tinggal dimana?"
"Jalan manisi" (sedikit berbohong)
"Dimana itu?"
"Cibiru, kan ada gang di bunderan cibiru itu, masuk sono."
Tiba-tiba ada angkot lewat, langsung aja saya masuk keangkot tersebut. cemas juga sih jadinya. Eh tu bapak juga ikutan masuk dan duduk tepat didepan saya. Untungnya ada banyak orang di dalma angkot tersebut. Tapi serem juga loh, seorang bapak-bapak brewok dengan tampang sedikit marah dan mengepalkan tangannya sambil mamerin ototnya. Saya sempat kepikiran 'duh, kalo saya digebukin gimana yah? trus kalo saya masuk rumah sakit, saya harus bilang apa sama keluarga.'
Tapi untungnya Angkot tersebut masih berhenti untuk mencari penumpang. Mungkin karena nggak sabar atau apa, sang bapak langsung ngawur entah kemana. langsung deh terucap sebuah kalimat di mulut saya. "Alhamdulillahirobilalamin".

Pesan saya : Berhati-hatilah di negeri orang dan kalau dalam keadaan terdesak seperti tersebut, usahaka kita bisa berbicara atau bertindak yang dapat menyelamatkan kita.
[ Read More.. ]